Menurut pejabat tinggi pemerintah Wazir Khan, kedua ledakan terjadi di sebuah pasar dengan jarak sekitar tiga menit antara satu ledakan dengan ledakan lain. Parachinar adalah kota di dekat perbatasan dengan Afghanistan. Saat ledakan terjadi, banyak pengunjung pasar yang sedang berbelanja makanan untuk berbuka puasa. Berbeda dengan ledakan di Quetta, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

Menurut Anwar ul Haq Kakar, juru bicara pemerintah Propinsi Baluchistan, ledakan bom mobil tersebut terjadi di dekat kantor polisi.

“Ada kemungkinan pos polisi tersebut sebagai target, atau penyerang berusaha memasuki wilayah militer,” katanya.

Penyidik dari Balukistan memperkirakan bahwa mobil yang digunakan untuk aksi tersebut membuat sekitar 95kg bahan peledak. Kota Quetta terletak sekitar 100km dari dari perbatasan Afghanistan di bagian timur. Balukistan, propinsi yang kaya sumber alam tersebut sering dilanda kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.

Pemberontak sering melakukan serangan terhadap pihak keamanan Pakistan, sementara kelompok Taliban juga sering bergerak di wilayah tersebut.

Balukistan juga menjadi pusat pembangunan infrastruktur program “Sabuk dan Jalan” yang didukung China dengan proyek senilai 57 miliar dolar AS. Kelompok garis keras setia kepada IS menculik dan membunuh dua warga China di Quetta pada bulan lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka