“Saya bilang tadi, mereka melihat vigur Prabowo tak berimbas ke partai, terutama PKS melihat ini,” katanya.

Sementara, Direktur Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, sikap kader PAN di daerah yang enggan mengkampanyekan Prabowo-Sandi mengindikasikan ada persoalan di internal partai koalisi.

Dilematisnya, jika figur pasangan capres kurang laku dijual di daerah tertentu maka justru akan menjadi beban bagi caleg dan partai pengusung. Apalagi jika pasangan calon dan timnya kerap membuat blunder politik, pasti akan semakin sulit memasarkan capresnya.

Persoalan lain yang membuat caleg PAN semakin tertekan karena kubu Prabowo – Sandi kerap mengalamai blunder politik, misalnya kasus berita bohong yang dilakukan Ratna Sarumpaet. Selain itu, sejumlah narasi dari kubu Prabowo dan Sandiaga Uno yang cenderung sarkastis justru kerap menimbulkan sentimen negatif.

Ini bisa menjadi beban bagi para caleg pengusung Prabowo-Sandi. Dihubungi terpisah, pengamat politik Afriadi Rosdi menangkap kesan PKS menganggap Prabowo Subianto tak laku dijual di Pilpres 2019.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara