Haris Rusly Moti

Jakarta, Aktual.com – Pilkada untuk gubernur juga digelar di Provinsi DKI Jakarta. Ada tiga pasangan calon (paslon) calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yang bertarung di Provinsi DKI Jakarta yakni paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan paslon nomor urut 3 yakni Pramono Anung-Rano Karno.

Mantan komandan relawan TKN Prabowo Gibran, aktivis gerakan mahasiswa 1998, Haris Rusly Moti mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi seluruh rakyat yang makin dewasa dalam menggunakan hak politik secara demokratis, rukun dan damai dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2024.

“Keberhasilan Pilkada langsung serentak tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara demokrasi yang sangat matang,” katanya, Rabu (27/11).

“Kami mengapriasi Presiden Prabowo yang memimpin berjalanya Pilkada tanpa cawe-cawe oleh aparatur negara. Sejauh ini tidak ada pelanggaran yang berarti yang melibatkan aparat negara untuk memenangkan pasangan calon Pilkada yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM),” tambahnya.

Bahkan kata Timoti selaku penyelenggara Pilkada, KPUD dan Bawaslu yang telah berhasil memimpin penyelenggaraan Pilkada secara langsung dan serentak.

“Sejauh ini pasangan Calon Kepala Daerah yang diusung oleh Pak  Prabowo dan Gibran serta Koalisi Indonesia Maju memenangkan di mayoritas Pilkada. Pilkada Propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Lampung, dll. dari gambaran quick qount lembaga survey dimenangkan oleh pasangan yang diusung oleh Prabowo – Gibran dan Kolisi Indonesia Maju,” imbuhnya.

Sementara untuk Pilkada DKI, dirinya menghormati quick qount sejumlah lembaga survey yang menempatkan pasangan Pramono Anung – Rano Karno yang memperoleh suara teratas dari Ridwan Kamil – Suswono dan Dharma Parengkun – Kun Wardhana.

“Namun, dengan kaidah margin error sebesar 2-3 persen tidak otomatis memenangkan pasangan Pramono – Rano menang kontestasi Pilkada dalam satu putaran,” paparnya.

Menurut data dan informasi yang ada saat ini, Timoty mengatakan bahwa pihaknya meyakini jika hasil real count dilakukan oleh KPUD, Pilkada DKI berpeluang berlangsung dalam dua putaran.

“Kami berharap semua pihak menerima jika Pilkada DKI berlangsung dalam dua putaran. Kami berharap semua pihak dapat mengikuti semua tahapan Pilkada termasuk harus menempuh dalam sengketa di Mahkamah Konstitusi,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan