Pertama, PKS kemungkinan menganggap Prabowo sudah tak laku dijual, tidak bisa lagi mengangkat elektabilitas Prabowo-Sandi dalam mengejar ketertinggalan dari pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Jadi, partai-partai pendukung, termasuk PKS hanya akan menghabiskan energi jika mengampanyekan Prabowo,” ujar Afriadi di Jakarta, Minggu (28/10).

Kedua, partai pimpinan Sohibul Iman tersebut kemungkinan menganggap mengampanyekan Prabowo tidak ada manfaatnya. Bahkan, kemungkinan PKS menganggap mudaratnya lebih besar dibanding manfaatnya dalam kaitan dengan kebutuhan PKS menembus parliamentary threshold (PT).

“Sepertinya, PKS menganggap mengampanyekan Prabowo hanya akan menguntungkan Gerindra, memperbesar perolehan suara Gerindra di pemilihan legislatif, sebaliknya menggerus suara PKS,” ujar dia.

(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara