Bandarlampung, Aktual.com – Panglima Kodam (Pangdam) II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi meninjau lokasi Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, di Bandarlampung, Selasa (21/12).

Turut mendampingi Pangdam Sriwijaya, Danrem 043/Gatam Brigjen TNI Drajad Brima Yoga, Rektor UIN Raden Intan Prof Dr H.Moh Mukri M.Ag, Dandim 0410/KBL Kolonel Faisol Izuddin Karimi, dan sejumlah pejabat TNI-Polri lainnya.

Pangdam Mayjen Agus Suhardi beserta rombongan meninjau kesiapan pengamanan Muktamar NU di UIN Raden Intan yang akan dijadikan tempat kegiatan sidang.

Muktamar NU kali ini akan dipusatkan di beberapa tempat di Provinsi Lampung. Satu di antaranya Pondok Pesantren Darussa’adah di Kabupaten Lampung Tengah yang akan menjadi tempat pembukaan penyelenggaraan muktamar pada Rabu (22/12).

Selain itu, rangkaian kegiatan muktamar juga akan digelar di Kampus UIN Raden Intan Lampung, Universitas Malahayati, dan Universitas Lampung.

Dandim 0410/KBL Kolonel Faisol Izuddin Karimi juga melakukan peninjauan kesiapan pengamanan pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU di sejumlah tempat, salah satunya Universitas Lampung (Unila).

“Kegiatan Muktamar Ke-34 NU di Lampung digelar tanggal 22-23 Desember 2021, akan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh Indonesia, termasuk dari luar negeri,” tutur dia.

Ia melihat situasi lingkungan Unila yang akan dijadikan tempat penyelenggaraan muktamar tersebut, seperti di Gedung Serba Guna (GSG) Unila hingga gedung perpustakaan.

“Kami memantau situasi di lingkungan Unila, jadi yang jelas kami dari TNI akan semaksimal mungkin mengerahkan kekuatan untuk pengamanan Muktamar NU di Lampung,” ujar Faisol.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dijadwalkan hadir pada pembukaan Muktamar Ke-34 NU di Pondok Pesantren Darussa’adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Rabu (22/12).

“Insya Allah Presiden Jokowi dan Wapres Kiai Ma’ruf sudah pasti bakal hadir pembukaan muktamar,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Ke-34 NU KH M Imam Aziz.

Imam mengatakan akan diterapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan jumlah peserta yang terbatas, maksimal 500 orang.

Selain itu, semua peserta yang hadir pada pembukaan dites usapĀ PCR. Jarak tempat duduk peserta juga sudah diatur sesuai prokes.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
As'ad Syamsul Abidin