Papua Nugini, Aktual.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melalui Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Letjen TNI Joni Supriyanto menyerahkan bantuan perbaikan mesin pesawat CASA milik Angkatan Bersenjata Papua New Guinea (PNG DF) jenis CT 7-9C di Bandara Internasional Jacksons – Port Moresby, Papua Nugini, Rabu (4/8) kemarin.
Sejumlah Perwira Tinggi dan Menengah TNI ikut hadir sebagai delegasi resmi Indonesia mendampingi penyerahan bantuan tersebut. Mereka antara lain Laksma TNI Didik Kurniawan, Brigjen TNI Rio Firdianto dan Brigjen TNI Joko Suparyoto.
Pengiriman mesin tersebut dilakukan dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 milik TNI AU, A-1335 dari Skadron 32 Lanud Abdulrachman Saleh (Malang), yang diterbangkan Captain Pilot Mayor Pnb Fandi Abdillah Pulungan dan kru.
Bantuan berupa mesin yang sudah diperbaiki tersebut diterima langsung oleh Perdana Menteri (PM) James Marape, dengan didampingi Deputy chief of Defence PNG Commodore Philip Polewara, DMS, MBE, Menlu PNG Mr. Soroe Eoe, MP beserta para pejabat utama departemen pertahanan (Defence Forces) PNG dalam suatu rangkaian upacara resmi.
Kabais TNI, Letjen Joni Supriyanto menyampaikan institusinya aktif mengidentifikasi peluang kerja sama dan bantuan kepada Departemen Pertahanan PNG untuk mendukung upaya memperkuat diplomasi RI di PNG.
“Tentu ini dalam rangka meningkatkan hubungan diplomatik dan kerjasama antar kedua negara khususnya di bidang pertahanan dan perbatasan selama ini yang sudah berjalan sangat baik,” ujarnya di Bandara Internasional Jacksons – Port Moresby, Papua Nugini.
TNI pun berharap momen ini dapat meningkatkan hubungan kerja sama antara TNI dan departemen pertahanan PNG dalam kontribusi perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan.
Dalam kesempatan yang sama, Perdana Menteri (PM) James Marape menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada TNI atas bantuan perbaikan mesin pesawat CASA ini. PM James pun menegaskan negaranya akan menghormati setiap kedaulatan Indonesia sebagai komitmen hubungan baik yang terjalin selama ini.
“Hubungan baik antara kedua negara telah berlangsung selama bertahun-tahun dan hingga saat ini masih berjalan sangat baik dengan perasaan saling menghormati dan menghargai kedaulatan kedua negara,” ungkap PM James.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson