Sebanyak 393 calon jemaah haji Embarkasi DKI Jakarta kloter pertama ini akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada Jumat (28/7/2017) pukul 08:30 lewat Bandara Halim Perdanakusuma dan untuk tahun ini, jumlah jemaah haji Embarkasi Pondokgede sebanyak, 24.834 orang atau 63 kloter. Ini terdiri dari Calhaj DKI sebanyak 7.952 orang (21 kloter), Calhaj Banten 9.493 orang atau 24 kloter dan Calhaj Lampung 7.074 orang atau 18 kloter. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok Gede Tabrani mengatakan proses perekaman sidik jari dan verifikasi data biometrik calon haji di Tanah Air memakan waktu sekitar 3 hingga 5 menit per orang.

“Kondisi tangan yang berbeda tiap jamaah ternyata berpengaruh saat perekaman,” kata Tabrani di Jakarta, Kamis (19/7).

Menurut dia, kondisi tangan calhaj yang terlalu basah atau kering relatif sukar dipindai.

Terlebih, kata dia, jika pengambilan data biometrik dilakukan pada calhaj lanjut usia. Dalam beberapa kasus, calhaj lansia harus menjalani pemindaian berkali-kali untuk perekaman data biometrik.

“Kalau calhaj masih muda, proses perekaman dapat dilakukan lebih cepat,” kata dia.

Perekaman data biometrik yang dilakukan di Tanah Air merupakan kebijakan baru untuk jamaah haji Indonesia. Lewat skema baru itu data biometrik dan foto jamaah haji sudah bisa dilakukan di Indonesia.

Sebelumnya, jamaah menjalani pengambilan data biometrik berupa sidik jari dan foto di Bandara Arab Saudi.

Proses perekaman di Tanah Suci memakan waktu lama untuk jamaah satu kelompok terbang dan dapat membuat jamaah semakin kelelahan setelah menjalani rute Indonesia-Saudi dengan waktu tempuh kira-kira sembilan jam.

Adapun perekaman data biometrik di Tanah Air itu dilakukan Kementerian Agama lewat kemitraan bersama otoritas Arab Saudi di 13 embarkasi seluruh Indonesia.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: