Nilai tukar rupiah melemah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pasca libur panjang terlihat terapresiasi dengan posisi USD yang masih melemah.

Dari data Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.308. Angka itu menguat tipis dari penutupan akhir pekan lalu di level Rp13.310. Dan kemudian terlihat kian terapresiasi, pada pukul 08.20 WIB berada di posisi Rp13.296.

Menurut analis pasar uang PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, saat ini tren rupiah memang sedang terapresiasi. Padahal sebelumnya pergerakan rupiah berbarengan dengan melemahnya laju USD.

Akan tetapi, untuk kali ini, rupiah mampu memanfaatkan pelemahan pada USD, dan berbalik naik. Kondisi itu, dipicu oleh sentimen positif global dan domestik.

“Dari domestik, adanya sentimen dari rancangan Kementerian BUMN yang mendorong peningkatan sinergi antar BUMN di berbagai sektor untuk mendorong perekonomian, serta kesepakatan AS-Indonesia senilai USD 10 miliar tampaknya menjadi sentimen positif yang mewarnai pergerakan laju rupiah,” papar Reza, di Jakarta, Selasa (25/4).

Sementara di global, kata dia, laju rupiah tertekan karena pergerakan EUR sendiri mampu berbalik menguat seiring sentimen pemilu yang sedang berlangsung di Perancis.

“Pasar berharap, dengan stabilnya kondisi dari makro Indonesia dapat menjadi sentimen positif serta pelemahan USD dapat kembali dimanfaatkan untuk pertahankan kenaikan Rupiah,” jelas Reza.

Untuk itu, dia memperkirakan, pada perdagangan hari ini, rupiah akan bergerak dengan level support di kisaran Rp13.338 dan level resisten akan berada di posisi Rp13.297.

“Mudah-mudahan, hal ini menjadi momentum pembalikan arah rupiah untuk dapat kembali melanjutkan kenaikannya,” pungkasnya.
(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid