Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Rabu (24/7) pagi melemah pasca terpilihnya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menggantikan Theresa May.

Pada pukul 9,45 WIB, rupiah bergerak melemah 37 poin atau 0,26 persen menjadi Rp14.022 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp13.985 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, Boris Johson dikenal sebagai inisiator keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit dan menjanjikan Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.

“Duo Trump dan Johnson ini bisa menjadi mitra yang menguatkan pola tatanan perdagangan global baru yang menuju pada proteksi. Ketidakpastian terkait isu proteksi perdagangan kemungkinan menguat,” ujar Lana.

Johnson-Trump mengingatkan pada era 1980-an yang pada waktu itu Presiden AS Ronald Reagan dan PM Inggris Margaret Thatcher melakukan perubahan tatanan perdagangan dunia dari yang berproteksi menjadi perdagangan bebas, yang saat ini barangkali akan dibalikkan kembali oleh duo tersebut.

Lana memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp13.990 per dolar AS sampai Rp14.020 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.011 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.963 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh: