Jakarta, Aktual.com — Seorang pejabat senior PBB pada Kamis (18/2) mengatakan di Markas PBB bahwa 2016 menyaksikan lonjakan penghancuran rumah oleh Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, dan tindakan itu “secara langsung bertentangan dengan gagasan perdamaian”.

Nickolay Mladenov, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, mengeluarkan pernyataan ,saat ia memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan mengenai situasi saat ini di Timur Tengah.

“Sejak awal 2016, Israel telah menghancurkan rata-rata, 29 bangunan milik orang Palestina per pekan, tiga kali dari jumlah rata-rata pada 2015,” kata Mladenov, sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat (19/2) malam.

“Tindakan ini secara langsung bertolak-belakang dengan gagasan perdamaian.”
Selama beberapa pekan belakangan saja, pemerintah Israel di Area C dan Jerusalem Timur menghancurkan 201 bangunan milik orang Palestina termasuk 79 bangunan yang didanai donor, katanya.

“Sebagai akibatnya, 320 orang kehilangan tempat tinggal.”

Menurut PBB, antara 1 Januari dan 15 Februari, pasukan Israel menghancurkan, melucuti atau menyita 283 rumah dan bangunan lain, mengusir 404 orang Palestina dari rumah mereka, termasuk 219 anak kecil, dan mempengaruhi sebanyak 1.150 orang Palestina lagi, yang kehilangan bangunan yang berkaitan dengan sumber nafkah mereka.

Lebih dari 100 dari bangunan yang dihancurkan, sudah disediakan sebagai bantuan kemanusiaan buat keluarga yang memerlukan, seringkali setelah penghancuran sebelumnya.

Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi di 41 lokasi permukiman Palestina, banyak di wilayah orang Badui Palestina atau masyarakat peternak di Area C yang dikuasai Israel.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Nebby