Jakarta, Aktual.co — Ketua PBNU, H Slamet Effendy Yusuf meminta Nahdliyin atau warga NU dan jajaran pengurus NU dari tingkat desa hingga provinsi, untuk mewaspadai berkembangnya paham yang dapat mengakibatkan terganggunya integritas nasional seperti paham ISIS dan paham yang menolak Pancasila.

PBNU, kata Slamet, juga meminta seluruh warga dan pengurus NU, khususnya kepada Gerakan Pemuda Anshor, untuk secara cermat membantu aparat keamanan dengan memberikan informasi apabila terdapat kegiatan yang mencurigakan.

“Termasuk kegiatan yang memakai cover ibadah, yaitu pergi umroh, yang kemudian diteruskan untuk perjalanan ke Suriah atau Irak,” kata Slamet di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (10/3).

PBNU juga mengharapkan lembaga dakwah, lembaga pendidikan, dan seluruh lembaga di lingkungan NU untuk memberikan keterangan yang benar, menginformasikan, dan mensosialisasikan bahwa ISIS serta paham yang menolak NKRI bertentangan dengan prinsip NU.

“Kita mengharapkan ada intensifikasi pemahaman yang benar tentang Islam, khususnya Islam Nusantara, yang diharapkan memberi topangan kuat bagi kelestarian NKRI,” kata Slamet.

Menurut Slamet, keterlibatan warga Indonesia dalam kegiatan ISIS di kawasan Suriah dan Irak menunjukkan adanya rekrutmen yang intensif yang dilakukan oleh ISIS di Tanah Air.

“Warga NU dan Muslim lainnya jangan sampai termakan mimpi-mimpi ISIS, yang seolah-olah menghidupkan kembali kekhalifahan Islam, tetapi sesungguhnya merobek-robek dunia Islam dengan mempertentangkan konsep Islam seperti jihad dan sebagainya dengan nilai universal yang penuh kebajikan dan perdamaian,” katanya.

Meski demikian, mantan Ketua Umum GP Anshor itu berharap agar bekas pengikut ISIS yang kembali ke Indonesia tidak dikucilkan, tetapi diajak dalam proses pemahaman yang benar dari sudut agama maupun dari sudut kepentingan negara dan bangsa.

“Temani mereka dalam masalah kebangsaan dan global secara benar, bagaimana menjadi umat Islam yang tasamuh, tawazun, yang mendahulukan kemaslahatan daripada kekerasan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: