Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly (kiri) memberi keterangan kepada pers di Kuningan, Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Jakarta, aktual.com – Layanan imigrasi mengalami gangguan karena serangan siber ransomware yang berdampak pada Pusat Data Nasional (PDN). Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, menyatakan bahwa layanan imigrasi kini dialihkan ke web Amazon.

“Ya kita terpaksa migrasi dulu ke, apa, AWS (Amazon Web Services),” ujar Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (24/6/2024).

Menurutnya, pemindahan layanan imigrasi ke web Amazon adalah langkah darurat. Pihaknya masih menunggu perbaikan gangguan di Pusat Data Nasional.

“Jadi menunggu PDN baik kita harus emergency apa, solusi emergensi. Jadi kita pakai apa, yang Amazon dulu,” tutur Yasonna.

Dia tidak memiliki target waktu kapan penggunaan AWS untuk layanan imigrasi akan berakhir. Yang utama baginya adalah agar Pusat Data Nasional pulih kembali ke kondisi normal.

“Ya kita tunggu aja PDN nya,” sambungnya.

Sebelumnya, Ketua BSSN Hinsa Siburian menyatakan bahwa serangan siber terjadi di Pusat Data Nasional Sementara yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.

“Perlu kami sampaikan insiden Pusat Data Sementara inilah dalam bentuk ransomwaredengan nama Brain Cipher. Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari Ransomware LockBit 3.0,” ujar Hinsa, Senin (24/6).

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengonfirmasi bahwa ada permintaan pembayaran uang tebusan dari para peretas.

“Menurut tim, (uang tebusan) 8 juta dolar,” ujar Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6/2024). Budi menjawab pertanyaan wartawan apakah ada permintaan uang tebusan di balik serangan ransomware itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain