Jakarta, Aktual.com – Managing Partner McKinsey Indonesia Phillia Wibowo mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia berpotensi kehilangan US$135 miliar dalam produk domestik bruto (PDB) tahunan.
Hal tersebut dikarenakan apabila Indonesia gagal dalam mengatasi kesetaraan gender dalam enam tahun ke depan. Selain itu, para pebisnis juga mendesak pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan perempuan dan laki-laki memiliki akses dan manfaat yang sama dari peluang ekonomi.
“Gender parity didambakan untuk itu (mencapai PDB), lalu selanjutnya bagaimana kita menuju ke sana. Semua pihak harus berpartisipasi tentu di dalamnya juga ada porsi peran pemerintah, swasta, dan individu,” ujarnya pada konferensi yang berjudul “Accelerating the Indonesian Economy Through Gender Equality” ditulis Rabu (1/5).
Ia juga mengutarakan, terdapat beberapa poin yang perlu dicermati untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam dunia kerja di Tanah Air. Tidak hanya menciptakan pemerataan kesempatan tetapi juga disertai perlindungan hukum dan jaminan hak partisipasi politik. Seluruh penerapannya harus sinergis dari tingkat daerah hingga pusat.
Chief of Staff Tokopedia Inna Chandika menjadi salah satu pembicara dalam konferensi ini. Dia menuturkan, untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam dunia kerja harus dimulai dari masing-masing individu. Dengan kata lain, secara personal, seorang perempuan harus melawan pola pikir diri sendiri yang mungkin membatasi propsek karirnya.
“Masalah kita adalah soal persepsi, misalnya bahwa industry STEM selalu male centric. Pangkalnya adalah kesedaran dan persepsi dari para perempuan sendiri, mereka mampu untuk masuk dan berkarya di dunia kerja,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh: