Jakarta, Aktual.com – Keinginan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) untuk menguasai produk pangan daging ayam se-Jakarta, ditolak oleh pedagang Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur. Pasalnya, jika wacana tersebut dilaksanakan akan banyak pedagang yang dirugikan.

Ahok berencana menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, yakni PT Tjipinang Food Station (TFS), untuk memonopoli produksi daging ayam potong di Jakarta.

“Susahlah buat nerima. Malah nyusahin masyarakat,” ucap salah satu pedagang, Iqbal (24) ketika ditemui Aktual di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Rabu (20/1) siang.

Iqbal mengungkapkan, dirnya biasanya menerima 80-100 potong ayam per hari. Namun jika rencana tersebut dilakukan oleh Ahok, maka permintaan ayam potong dari usahanya itu, akan berkurang.

“Gak setujulah, pasti tukang jual ayam pada keluar semua protes,” imbuhnya.

Hal itu bukan saja merebut lahan pekerjaan para tukang jagal, tapi juga akan membuat pelanggan melarikan diri.

“Kalau kita dipaksa ambil dari sana dalam keadaan udah dipotong, malah bisa lari pelanggan. Sekarang kan pembeli dah pada pinter, maunya liat sendiri motongnya gimana. Kalo udah dipotong entar dibilang ayam mati kemaren (tiren) biar kata baru sejam dipotong,” Tutur Iqbal.

Rencana Ahok untuk memonopoli penjualan daging ayam potong di Jakarta, dengan melempar isu bahwa daging ayam di pasar tradisional di wilayah ibu kota tidak halal.

Artikel ini ditulis oleh: