Garut, Aktual.com – Seorang pejuang kewarganegaraan Korea dikuburkan di Makam Pahlawan Tenjolaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, karena dinyatakan sebagai pahlawan yang ikut berjuang bersama masyarakat Garut dalam berperang melawan bangsa Belanda setelah Kemerdekaan Indonesia.

“Ya betul ada orang Korea yang pro kepada Indonesia dimakamkan di Makam Pahlawan Tenjolaya sini,” kata Petugas Taman Makam Pahlawan pada Dinas Sosial Garut, Imam Sukiman saat ditemui di Makam Pahlawan Tenjolaya, Kabupaten Garut, Kamis (9/11).

Ia menuturkan, pahlawan asal Korea itu diketahui bernama Yang Chil Seong kelahiran 1919, kemudian memiliki nama Indonesia Komarudin dan nama Jepang, Tanagawa.

Imam menjelaskan, berdasarkan kisah yang dituliskan dalam riset profesor asal Korea Selatan membenarkan bahwa orang yang dimakamkan di Garut tersebut adalah orang Korea.

“Komarudin asal Korea ini pernah ditelusuri benar tidaknya adalah orang Korea dan Jepang yang membelot melawan Jepang dan Belanda,” katanya.

Ia menyampaikan, Komarudin merupakan tentara yang dibawa Jepang ke Indonesia untuk menjaga tahanan di Bandung, hingga akhirnya pergi ke Garut, kemudian bergabung dengan tentara pribumi untuk melawan bangsa penjajah.

Komarudin, kata dia, menikah dengan perempuan asal Garut, kemudian pindah keyakinan menjadi agama Islam hingga akhirnya hidup bersama dengan masyarakat Garut.

“Komarudin ini adalah mualaf, dia menikah dengan orang Garut,” katanya.

Ia menyampaikan, berdasarkan kisahnya itu, Komarudin adalah ahli membuat bom, bahkan dirinya pernah meledakan jembatan di wilayah kota Garut untuk menghadang penjajah.

Perjuangannya itu berakhir setelah tentara Belanda menangkapnya di Gunung Dora daerah perbatasan Kabupaten Garut dengan Tasikmalaya, kemudian membawanya ke Lapang Kerkof, Garut.

“Di Lapang Kerkof itu Komarudin bersama dua tentara Jepang yang sama-sama pejuang dieksekusi dengan cara ditembak,” katanya.

Sejarah pahlawan asal Korea tersebut sempat membuat kagum kalangan komunitas asal Garut yang menggelar aksi sosial membersihkan Makam Pahlawan Tenjolaya.

Komunitas yang terlibat dalam aksi sosial itu sempat kaget ketika melihat batu nisan bertuliskan nama orang Korea Selatan dimakamkan di Makam Pahlawan.

Ketua pelaksana kegiatan tersebut, Yusep Kurniawan, menyatakan keberadaan makam pahlawan asal Korea itu telah menambah pengetahuan baru bagi warga Garut bahwa ada orang asing yang berani mati membela Indonesia.

“Ini menjadi kebanggaan buat kami, karena ada orang Korea begitu cintanya sama Indonesia, rela berjuang dan meninggal untuk Indonesia, tentunya ini jadi bahan pelajaran bagi kami,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: