“Kami berharap bantuan pakaian seragam, sepatu dan buku dapat direalisasikan,” kata Yati sambil mengaku kelas VI.

Samsuri, seorang guru SMPN di Kecamatan Sumur mengatakan proses KBM hingga kini belum normal karena masih ada siswa yang tinggal di pengungsian.

Mereka pelajar yang belum masuk sekolah cukup banyak, karena rumahnya hancur diterjang tsunami.

Selain itu juga mereka membutuhkan pakaian seragam, sepatu dan buku serta alat tulis. Sebab. peralatan sekolah itu hilang dan rusak akibat lumpur tsunami.

Jumlah pelajar di sini sekitar 300 siswa dan diperkirakan baru mencapai 70 persen siswa yang mengikuti KBM.

“Kami berharap siswa dapat bantuan seragam, buku dan sepatu,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: