Warga menyelamatkan barang-barang miliknya dari reruntuhan rumah yang roboh dihantam tsunami di Kampung Pasawahan, Carita, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). BPBD setempat melaporkan 65 orang tewas, 37 orang hilang, 112 luka-luka dan 987 rumah warga rusak berat akibat dihantam tsunami Sabtu (22/12) malam. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.

Pandeglang, Aktual.com – Pelajar tingkat SD, SMP dan SMA/SMK/MA dari keluarga korban tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten, membutuhkan keperluan pakaian seragam dan buku untuk mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

“Kami pada hari kedua masuk sekolah tanpa memakai baju seragam dan buku karena hilang diterjang tsunami,” kata Yati, pelajar SDN Teluk Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (8/1).

Meski tidak memakai seragam, pihak sekolah memperbolehkan anak-anak korban tsunami mengikuti KBM, bahkan diantaranya terdapat pelajar menggunakan sandal.

Masyarakat Desa Teluk Kecamatan Labuan masuk kategori wilayah terparah diterjang gelombang tsunami, Sabtu (22/12) malam.

Sebab, perkampungan mereka cukup berdekatan dengan pesisir Pantai Labuan. Diperkirakan ratusan rumah mereka dalam kondisi rusak berat dan sedang.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid