Jakarta, Aktual.com – Pergerakan milai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan pada hari ini memang dibuka menguat. Namun demikian, pelaku pasar tampak masih mela melakukan aksi tahan untuk membeli rupiah. Sehingga tetap waspadai aksi pelemahan rupiah selanjutnya ini.
Mengutip Bloomberg, Senin (28/8), rupiah memang dibuka di level Rp13.335 atau terapresiasi 9 poin dari pentupan sebelumnya di Rp13.344. Namun begitu, laju rupiah juga terlihat mulai melemah ke level 13.338 di 45 menit pertama.
Menurut analis pasar uang Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada memang pergerakan rupiah di akhir pekan masih dapat melaju di area positif, seiring masih belum banyaknya volatilitas di mata uang hard currency, terutama USD dan EUR.
“Masih adanya ketidakpastian akan jalannya pemerintahan Trump seiring kembali mencuatnya pembahasan debt ceiling atau batas atas dari utang AS. Itu akan menguntungkan laju rupiah, tapi harus diwasapdai juga pelaku pasar,” ujar dia di Jakarta, Senin (28/8).
Menurutnya, penguatan tipis tersebut memberikan gambaran kondisi rupiah masih adanya sikap menahan diri pelaku pasar. Mereka terlihat tak mau mengoleksi mata uang non safe haven currency, termasuk rupiah.
“Terlihat pelaku pasar mengantisipasi pertemuan para bank sentral, untuk mendengarkan penyampaian pandangan moneter dari ECB (Bank sentral Eropa) dan The Fed dimana nantinya kemungkinan dapat membuat mata uang EUR dan USD berbalik naik,” jelas dia.
Apalagi dari sisi sentimen domestik juga tak ada yang positif. Sebab tak banyak berita yang direspon pelaku pasar akibat masih terfokus pada pertemuan bank sentral di Jackson Hole, terutama menantikan pernyataan dari ECB dan The Fed tersebut.
“Diharapkan masih ada sejumlah sentimen positif dari dalam negeri untuk mengimbangi variatifnya sentimen dari luar,” jelas dia.
Untuk itu, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pelemahan lanjutan tersebut. “Diperkirakan support rupiah akan bergerak di kisaran 13.360 dan resisten rupiah itu akan di posisi 13.338” pungkasnya.
(Reporter: Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka