Jakarta, Aktual.com — Pelantikan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2016-2018 kembali ricuh. Hal itu dipicu oleh Kader Wilayah Timur yang menuntut kawan mereka dibebaskan terkait kerusuhan pada kongres HMI ke-29 di Pekan Baru pada November lalu.
Kericuhan kali ini terjadi saat pelantikan Pengurus Besar HMI yang diadakan di Aula kampus II UIN Jakarta Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang, pada Jumat (8/1) malam.
“Tadi pertengahan acara ada tuntutan dari kader wilayah timur untuk pembebasan kawan mereka yang di penjara. Dan, ada sedikit keributan. Karena tamu yang hadir hanya tamu yang memiliki undangan, maka tidak semua tamu bisa masuk,” ujar salah satu peserta pelantikan, M. Hanafi, kepada Aktual.com, pada Sabtu (9/1) dini hari.
Dari insiden tersebut menyebabkan satu orang korban luka-luka terkena lemparan meja dari salah seorang kader yang sedang mengamuk.
“Tadi sempat cekcok, termasuk korban yang kena lemparan meja. Bernama Samsul, Mahasiswa Usuludin. Kini dimintai keterangan di Polsek Ciputat, dikawal oleh Melqy (saksi) dan Yayan Sofyan (Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Fakultas Hukum UIN, red),” tambah Hanafi.
Karena kurang kondusif, akhirnya acara tersebut dihentikan untuk beberapa saat hingga suasana kembali membaik.
Sungguh sangat disayangkan lagi-lagi Organisasi Cipayung ini kerap terlibat kericuhan. Ketua Komisariat Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) FISIP UIN Jakarta, Syahruli Fadhil mengatakan, bahwa dirinya prihatin atas kejadian tersebut.
“Sayang sekali sampai bisa terjadi ricuh, seharusnya kalau ada segala sesuatu, bisa dibicarakan dengan ‘kepala dingin’, berpolitik memang perlu, tapi pendewasaan juga harus menyertai,” ujar ia menambahkan.
Kendati demikian, ia tetap memberikan ucapan selamat kepada Pimpinan PB HMI yang baru saja dilantik Mulyadi P Tamsir. Syahruli pun berharap, kejadian serupa tidak akan ditemui kembali di kemudian hari. (Reporter Aktual.com: Refly Mulyadi)
Artikel ini ditulis oleh: