Itulah yang akan terjadi sebagai dampak dari krisis global saat ini, yakni berakhirnya aturan globalisasi lama, institusi global lama, dan berakhirnya aktor yang diperankan sebagai penguasa global lama.
Pada tingkat lokal krisis biasanya ditujukan menggulingkan kekuasaan, melakukan kolonialisasi atas suatu negara, mengambil alih pemerintahan suatu negara, mengambil alih harta kekayaan suatu negara, atau tujuan tujuan lainnya. Intinya krisis dibuat untuk suatu tujuan tertentu. Sebagaimana yang terjadi di Indonesia tahun 1998 itu adalah paket krisis lengkap namun belum sepenuhnya tuntas.
Namun untuk membuat krisis tentu ada syarat syarat yang harus tersedia, yakni keadaan resesi. Keadaan ini bisa dalam bentuk resesi ekonomi atau resesi politik atau resesi keduanya. Agar magnitudo guncangan krisisnya besar maka harus menyediakan prasarat krisis tersebut juga luas dan masiv.
Anehnya persyaratan itu selalu bisa tersedia, dan berulang dalam bentuk dan pola yang sama di Indonesia. Mungkin itu alamiahnya penyelenggaraan kekuasaan dan ekonomi.
Keadaan resesi ekonomi akan terakumulasi dari kondisi yang buruk. Tata kelola negara dan manajemen pemerintahan yang buruk, tata kelola BUMN yang amburadul, dan tata kelola keuangan dan perbankkan yang kotor.
Sementara keadaan resesi politik dapat diperoleh dari menurunnya kepercayaan publik pada pemerintahan akibat korupsi yang merajalela, BUMN menjadi bancakan penguasa, APBN dipakai memperkaya pejabat.
Artikel ini ditulis oleh: