Jakarta, Aktual.co — Belasan ribu warga Singapura rela antri sampai sepuluh jam di luar gedung parlemen Singapura, Jumat (27/3), untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mantan pemimpin Lee Kuan Yew.
Negara pulau yang dikenal dengan kemampuan mereka menggelar event penting seperti Grand Prix yang digelar malam hari, tampak seperti tidak siap untuk menampung luapan masyarakat yang terus berdatangan sejak wafatnya pria berusia 91 tahun itu Senin (23/3) lalu.
“Masyarakat sangat dianjurkan untuk tidak bergabung dengan kerumuman yang antri di Padang sekarang ini,” kata seorang pejabat pemerintah yang menganjurkan masyarakat untuk pergi ke 18 tempat yang telah sediakan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Lee, seperti dilansir AFP.
Antrian panjang pelayat di luar gedung parlemen dimulai dari Padang (lapangan rumput luas yang biasa dipakai untuk kegiatan parade, konser, sepak bola, kriket dan olahraga lain).
Sebuah papan pengumuman mengingatkan bahwa pelayat yang datang pada pukul 10.00 pagi waktu setempat bisa menunggu sampai sepuluh jam untuk mendapatkan melewati peti mati berwarna coklat yang dibungkus bendera Singapura.
Menurut petugas, sampai Jumat menjelang sore, sudah lebih dari 250.000 pelayat memberikan penghormatan, jauh lebih banyak dibanding angka 150.000 sampai tengah malam sehari sebelumnya.
“Saya benar-benar terharu dengan begitu besarnya keinginan masyarakat yang ingin mengunjungi ayah saya yang berbaring di Gedung Parlemen,” kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong seperti yang ditulis di akun Facebook miliknya.
Jenazah Lee dibaringkan di gedung parlemen sejak Rabu (25/3) lalu dan masyarakat umum beri waktu sampai pukul 20.00 waktu setempat untuk memberikan penghormatan terakhir.
Artikel ini ditulis oleh:

















