A policeman stands guard at Larnaca Airport near a hijacked Egypt Air A320 , March 29, 2016. REUTERS/Yiannis Kourtoglou *** Local Caption *** Seorang polisi berjaga di Bandara Larnaca dekat pesawat Egypt Air Airbus A320 yang dibajak, Selasa (29/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Yiannis Kourtoglou/cfo/16

Siprus, Aktual.com – Pembajak pesawat terbang milik perusahaan asal Mesir, EgyptAir, membebaskan sebagian besar penumpang –kecuali empat warga asing dan awak– saat pesawat tersebut mendarat di bandar udara Larnaka, Siprus, pada Selasa (29/3).

Keterangan tersebut disampaikan sejumlah pejabat EgyptAir. Sebelumnya, pejabat Mesir menyatakan bahwa seorang pria diduga mengenakan rompi penuh bom membajak pesawat EgyptAir, yang dijadwalkan terbang dari Iskandariyah menuju Kairo.

Terdapat 60 orang, termasuk tujuh awak, dalam pesawat tersebut, kata pihak berwenang Mesir dan Siprus.

Stasiun televisi CYBC dari Siprus menduga pelaku mungkin mempunyai alasan pribadi mengingat mantan istrinya berada di Siprus.

“Perundingan dengan pembajak menghasilkan pembebasan semua penumpang dengan pengecualian anggota kru dan lima warga asing,” kata EgyptAir dalam pernyataan tertulis sebelum kemudian mengubah menjadi empat warga asing.

Kementerian Penerbangan Sipil Mesir mengatakan bahwa sang pilot pesawat, Omar al Gammal, adalah orang pertama yang menginformasikan kepada otoritas bahwa dia diancam oleh seorang penumpang yang mengenakan rompi bom dan memaksanya mendarat di Larnaka.

Sementara itu, pejabat Kementerian Luar Negeri Siprus belum dapat mengkonfirmasi bahwa pelaku memang membawa bom. Pembajakan itu berlangsung di wilayah informasi penerbangan Siprus.

Sejumlah saksi mengatakan bahwa pelaku melemparkan surat di landasan bandara Larnaca dan memintanya untuk disampaikan kepada mantan istri yang saat ini berada di Siprus.

Jenis pesawat itu merupakan Airbus 320.

Media pemerintah di Mesir menyebut bahwa nama pelaku pembajakan adalah Ibrahim Samaha, seorang warga Mesir, tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai umur dan keterangan lainnya.

Di antara penumpang pesawat adalah delapan warga Inggris dan 10 warga Amerika Serikat.

Presiden Siprus Nicos Anastasiades mengatakan, “Setidak-tidaknya 49 penumpang dibebaskan. Hanya itu yang bisa saya sampaikan.” Pada Oktober, pesawat niaga dari Rusia jatuh di Sinai, Mesir, akibat serangan teroris, yang menewaskan seluruh 224 penumpang.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara