Jakarta, Aktual.co —Pelaku penembakan tiga mahasiswa muslim di Amerika Serikat, Craig Stephen Hicks, dikenal seorang atheis yang mengecam semua agama. Hal ini terekam di laman Facebook-nya. Hicks, 49 tahun, menyerahkan diri ke polisi setelah menembak mati tiga mahasiswa Universitas North Carolina, UNC, di Chapel Hill. Korban adalah Deah Shaddy Barakat, 23 tahun, Yusor Mohammad (21), dan Razan Mohammad Abu-Salha (19). Barakat dan Mohammad adalah suami-istri, sedangkan Razan adalah adik perempuan Mohammad.

Belum diketahui motif pelaku, namun diduga kuat adalah sentimen agama. Salah satu postingan-nya berbunyi: “Jika soal penghinaan, agamamu yang memulainya, bukan saya. Jika agamamu tetap menutup mulutnya, saya juga akan melakukannya.” Diberitakan The Independent, Rabu, 11 Februari 2015, dalam akun Facebook-nya, Hicks mengaku sebagai pendukung organisasi Atheists for Equality dan sangat aktif mem-posting status serta foto.

Tiga posting terakhirnya adalah video lucu yang menampilkan seekor anjing, iklan maskapai New Zealand Air, dan foto dari United Atheists of Amerika dengan tulisan, “Mengapa Kristen radikal dan muslim radikal menentang pengaruh satu sama lain sementara setuju dalam banyak hal-hal ideologis”. Salah satu foto menampilkan sepucuk pistol revolver miliknya yang terisi penuh peluru. Belum diketahui apakah pistol ini yang digunakan untuk menembak korban atau bukan.

Gambar-gambar yang diunggah Hicks kebanyakan menghina semua agama dan mendukung atheisme. Namun Hicks juga memajang fotonya dan istrinya yang sedang berlibur ke Disneyland. Penembakan tiga mahasiswa muslim itu menuai kecaman dari seluruh dunia. Bahkan tokoh atheis terkenal Amerika Serikat, Richard Dawkins, ikut mengecamnya. Di laman Twitter-nya, Dawkins mengecam pembunuhan tersebut. “Bagaimana seseorang yang bermoral TIDAK mengecam pembunuhan keji tiga muslim AS di Chapel Hill?” tulis Dawkins.