Tanjungpinang, Aktual.com – Pengamat ekonomi dari Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Dodi Dermawan, mengatakan pemerintah daerah (pemda) di Provinsi Kepulauan Riau perlu mengantisipasi kelangkaan bahan kebutuhan pokok atau sembako yang acap kali terjadi di pulau-pulau kecil.
“Permasalahan klasik yang kerap terjadi yakni terjadi kelangkaan sembako di sejumlah pulau berpenghuni, terutama saat cuaca buruk di musim angin selatan hingga musim angin utara,” kata Dodi, di Tanjungpinang, Rabu (11/8).
Kelangkaan sembako di pulau-pulau seperti di Kecamatan Tambelan dan sekitarnya, Natuna, Anambas, dan Lingga, perlu diantisipasi mengingat Kepri bukan sebagai daerah penghasil sembako. Sembako yang diperjualbelikan di Kepri kebanyakan berasal dari wilayah lain seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, dan sejumlah daerah di Pulau Jawa.
Bahkan berbagai jenis sembako, seperti beras dan daging es diimpor dari berbagai negara.
Kondisi ini, menurut dia, tidak menguntungkan bagi masyarakat Kepri sehingga harus disiasati jangan sampai distribusi kebutuhan pokok masyarakat terputus dan terjadi kelangkaan sembako yang menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
Solusi yang ia tawarkan yakni pembangunan gudang sembako oleh BUMD atau unit kerja di bawah kendali BUMD. Peran Bulog dalam menjaga stabilitas sembako juga dibutuhkan untuk memastikan beras tersedia sesuai dengan kebutuhan.
Gudang sembako ini, lanjut dia, dibutuhkan untuk menyimpan sembako yang tahan lama sehingga dapat dijual kepada masyarakat dengan harga standar yang ditetapkan saat musim angin selatan dan angin utara.
Pilihan kedua yakni pengadaan kapal pengangkut barang dengan kapasitas besar oleh Pelni maupun investor. Kapal-kapal itu harus mampu mengarungi gelombang laut yang tinggi, terutama di perairan Tambelan, Natuna, Anambas, dan sebagian Lingga.
Selain kedua pilihan, menurut dia, program ketahanan pangan juga perlu dilakukan oleh pemda dengan mendorong dan memberi stimulus kepada petani dan peternak lokal untuk menanam padi, sayur-sayuran, serta beternak ayam, sapi maupun kambing.
Konsep ketahanan pangan dengan membangun kawasan pertanian dan peternakan tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan juga memberi kontribusi untuk menjaga stabilitas perekonomian jangan sampai menimbulkan inflasi yang tinggi.
“Tentu usaha-usaha ketahanan pangan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi pulau-pulau itu, apakah layak atau tidak,” ucapnya. (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin