Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajaran menteri berfoto bersama saat konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu (16/8/2023). ANTARA/Imamatul Silfia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajaran menteri berfoto bersama saat konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu (16/8/2023). ANTARA/Imamatul Silfia.

Jakarta, aktual.com – Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sebesar Rp108,8 triliun untuk mendukung program ketahanan pangan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

“Anggaran ketahanan pangan 2024 Rp108,8 triliun. Kita lihat di sini ada kenaikan 7,8 persen pada anggaran ketahanan pangan yang kita alokasikan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Peningkatan ini didasarkan pada anggaran ketahanan pangan pada outlook APBN 2023 yang mencapai Rp100,9 triliun.

Alokasi dana tersebut difokuskan pada prioritas bidang ketahanan pangan yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, akses, dan stabilitas harga pangan.

Kebijakan ini mencakup langkah-langkah seperti peningkatan produksi pangan domestik, penguatan kelembagaan petani, pembiayaan pertanian, dan perlindungan petani, serta upaya percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur pangan. Selain itu, pengembangan Kawasan Food Estate (Kawasan Sentra Produksi Pangan) dan penguatan cadangan pangan nasional juga menjadi fokus.

Dari total dana ketahanan pangan, sekitar Rp89,6 triliun dialokasikan melalui belanja pemerintah pusat, sedangkan sisanya, yaitu Rp19,2 triliun, akan diberikan melalui transfer ke daerah.

Dana yang disalurkan melalui belanja pemerintah pusat akan digunakan untuk proyek-proyek seperti pembangunan bendungan, waduk, dan irigasi. Selain itu, dana tersebut juga akan mendukung bantuan bibit, benih, alsintan (alat mesin pertanian), dan asuransi pertanian. Subsidi pupuk dan bunga pinjaman cadangan pangan pemerintah juga termasuk dalam belanja ini.

Sementara itu, dana yang dialokasikan melalui transfer ke daerah akan digunakan untuk berbagai proyek seperti pembangunan jalan pertanian, rehabilitasi jaringan irigasi dan sumber air, serta pembangunan atau rehabilitasi fasilitas pertanian.

Bendahara Negara menegaskan bahwa APBN 2024 akan terus diarahkan untuk mendorong transformasi ekonomi dan mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat.

Artikel ini ditulis oleh: