Jakarta, Aktual.com – Bappenas mengungkapkan kalau pemerintahan dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla gagal mencapai empat target ekonomi makro yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RP JMN) 2015-2019.
Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, indeks pembangunan manusia serta meningkatnya jumlah angka pengangguran.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan untuk yang pertama yakni dari sisi pertumbuhan ekonomi. Dimana dalam RPJMN 2015-2019, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat mulai 2015-2016.
Pada 2017, ekonomi diperkirakan sudah mencapai kisaran 7,1 persen. Lalu, melaju di kisaran 7,5 persen pada 2018 dan 8 persen pada 2019.
“Namun nyatanya, ekonomi domestik hanya mampu melaju di angka 4,79 persen pada 2015, 5,02 persen pada 2016, 5,07 persen pada 2017, dan 5,17 persen pada 2018. Secara rata-rata, pertumbuhan ekonomi baru mencapai kisaran 5 persen. Bahkan, per semester I 2019, ekonomi cuma tumbuh di kisaran 5,06 persen,” katanya ditulis Sabtu (5/10).
“Memang ini lebih rendah dibandingkan RPJMN lima tahun sebelumnya (2010-2014) yang rata-rata mendekati 5,5 persen sampai 6 persen,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh: