ilustrasi startup (istimewa)

Denpasar, Aktual.com – Direktur Pemberdayaan Industri Informastika Kementerian Komunikasi dan Informasi, Septriana Tangkary menuturkan, dalam upaya menggerakkan ekonomi kerakyatan di Indonesia pemerintah mendorong terciptanya seribu startup baru secara nasional hingga tahun 2020.

Menurut dia, startup yang tercipta nantinya memiliki peranan penting untuk menggerakkan roda ekonomi Indonesia di dunia digital.

“Jadi, kami punya program seribu startup secara nasional. Mereka ini yang akan kami jadikan tulang punggung ekonomi Indonesia digital. Bagaimana kita menghasilkan solusi yang menyelesaikan masalah,” kata Septriana di Kampus STIMIK Primakara Denpasar, pada pekan ini.

Yang paling penting dari keberadaan star up adalah menciptakan peningkatan taraf hidup personal dan masyarakat luas. Dengan star up, ia yakin masalah yang timbul dalam strategi pemasaran dapat diselesaikan. Untuk itulah ia ingin mahasiswa yang bergerak di bidang digital agar diarahkan pada interaksi langsung dengan nelayan, UKM dan petani agar bisa berkolaborasi.

“Disinergikan dengan situasi dan kondisi lapangan, bagaimana dengan aplikasi bisa membantu masyarakat meningkatkan daya hasilnya,” ujarnya. Hingga kini, Septriana menjelaskan, ada sebanyak 230 juta orang Indonesia yang menggunakan internet. “Dengan hal itu mempermudah, bagaimana mata rantai orang-orang yang berdagang dan selama ini hanya mengandalkan konvensional,” tutur dia.

Ada empat hal penting secara nasional yang tengah difokuskan oleh pemerintah untuk menggerakkan roda ekonomi. Di antaranya adalah peciptaan starup nasional, satu juta nelayan dan petani, penyediaan nama domain id dan UKM. “Dengan 9 persen yang ada untuk UKM itu sudah meningkatkan PDB sekian persen, sekitar 60 persen atau dua kali lipatnya,” papar Septriana.

“Kalau kita menggukaan teknologi akan meningkatkan kehidupan ekonomi kita dua kali lipat. Misal, orang berdagang, biasanya hanya dibeli sepuluh, dengan adanya teknologi bisa meningkat misalnya jadi dipesan 20 unit barangnya. Itu lebih gampang,” tambah dia.

Ke depan, ia berharap star up yang tercipta tak hanya menjual produk-produk high class, namun juga menyasar industri menengah dan kecil. “Jadi, bukan hanya barang-barang yang high class, tapi juga barang-barang seperti tukang bakso, tukang tempe, semua kita gerakkan. Tidak perlu yang besar-besar dulu, tapi bagaimana yang kecil-kecil ini kita gerakkan masuk ke rumah-rumah, di-online kan,” terangnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby