Dalam aksinya mereka mengecam pembantaian dan penyiksaan oleh pemerintah dan militer Myanmar terhadap masyarakat muslim Rohingya serta mendesak pemerintah Indonesia agar mendorong ASEAN untuk meyakinkan Myanmar agar segera menghentikan kekerasan dan mencari solusi atas permasalahan Rohingya secara damai dan bermartabat. AKTUAL/Munzir

Kuala Lumpur, Aktual.com – Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak mengikuti Himpunan (Aksi) Solidaritas Umat Untuk Rohingya di Stadion Titiwangsa, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (4/12). Beberapa pejabat tinggi pemerintah Malaysia juga turut ikut dalam aksi tersebut.

Diantaranya Presiden PAS Datuk Seri Abdul Hadi Awang, Menteri Dalam Negeri Dr Ahmad Zahid Hamidi, Menteri Luar Negeri Datuk Seri Anifah Aman, Menteri di Departemen Perdana Menteri Datuk Seri Shahidan Kassim dan Kepala Pemuda PAS Nik Abduh Nik Aziz.

Gelaran Aksi Solidaritas tersebut merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya ribuan massa melakukan unjuk rasa ke Kedutaan Myanmar di Jalan U Thant Kuala Lumpur.

Massa yang sebagian besar berasal dari warga negara Myanmar dan Malaysia dari berbagai ras dan agama membawa plakat dengan pesan dukungan untuk kelompok minoritas yang teraniaya. Terdengar teriakan ‘Hidup Rohingya’ dan ‘Allahu Akbar’ dari seluruh penjuru stadion.

Pertemuan tersebut diselenggarakan untuk menunjukkan keprihatinan Malaysia atas krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar.

Pemerintah Myanmar menghadapi protes internasional atas laporan kampanye kekerasan terhadap Rohingya dan terjadinya pembersihan etnis Rohingya. Sebagai dari mereka melarikan diri dari Rohingya, Malaysia sekarang rumah bagi lebih dari satu juta pengungsi Rohingya.

Sebagian besar Rohingya di Myanmar, berjumlah sekitar satu juta, tidak memiliki kewarganegaraan meski telah tinggal di negara itu selama beberapa generasi, ditolak akses ke pelayanan kesehatan dan pendidikan.

Pada kesempatan tersebut Komunitas Acheh Malaysia juga menyerahkan Tabung Kemanusiaan Rohingya kepada Menteri Dalam Negeri Dr Ahmad Zahid Hamidi. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid