Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dalam sidang darurat Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea (WPK), dalam foto tanpa tanggal yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Jumat (21/8). Jong Un memerintahkan pasukannya bersiap perang mulai jam 5 sore hari ini setelah Pyongyang mengeluarkan ultimatum kepada Seoul untuk menghentikan siaran propaganda anti Korea Utara pada hari Sabtu sore atau menghadapi aksi militer. ANTARA FOTO/REUTERS

Seoul, Aktual.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, membenarkan apa yang dia klaim sebagai uji coba bom hidrogen milik negaranya sebagai pertahanan diri untuk mencegah perang nuklir dengan Amerika Serikat, dalam komentar pertamanya sejak ledakan terjadi.

Pyongyang pada Rabu (6/1), melaksanakan uji coba nuklirnya yang keempat, memicu kemarahan komunitas internasional dan mengangkat ketegangan dengan negara tetangganya, Korea Selatan.

Uji coba itu, kata Kim, merupakan sebuah langkah pertahanan diri untuk secara andal melindungi perdamaian di semenanjung Korea dan keamanan regional dari bahaya perang nuklir yang disebabkan oleh para imperialis pimpinan Amerika Serikat.

“Itu merupakan hak yang sah dari sebuah negara yang berdaulat dan sebuah langkah adil yang siapapun tidak dapat mengkritiknya,” tambahnya menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Senin (11/1).

Korea Utara berulang kali menuduh Amerika Serikat beserta sekutunya, Korea Selatan dengan tuduhan menyulut peperangan.

Komentar Kim datang pada saat kunjungannya ke Kementerian Angkatan Bersenjata Rakyat untuk memberikan selamat kepada mereka atas peledakan yang berhasil, KCNA melaporkan tanpa memberikan informasi terkait waktu kunjungannya.

Mereka menuliskan komentar yang sama seperti yang dikeluarkan pada Jumat, yang mengutip lengsernya para pemimpin seperti Saddam Hussein di Irak dan Moamer Kadhafi di Libya sebagai contoh tentang apa yang terjadi saat negara mengabaikan ambisi nuklir mereka.

Uji coba itu telah membuat marah para kekuatan dunia termasuk sekutu kunci Korea Utara, Tiongkok, dan Dewan keamanan PBB juga mengatakan akan mengeluarkan langkah-langkah baru untuk menjatuhkan hukuman kepada Korea Utara.

Artikel ini ditulis oleh: