Jember, Aktual.com – Kasus Penyakit Mulut Dan Kuku Atau PMK di Kabupaten Jember, nampaknya mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Tak terkecuali Universitas Airlangga Surabaya yang bersinergi bersama Pemkab Jember untuk mencegah dan mengendalikan virus yang menjangkit ternak sapi di Jember yang jumlahnya kian mengkhawatirkan. Upaya pembasmian virus dengan berbagai upaya yang dilakukan Pemkab Jember, mendapat perhatian serius dari Unair Surabaya.
Melalui Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan yang secara teknis bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Unair.

“Hari ini kami menerima adik-adik mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga bersama dengan Ika atau Ikatan Alumni Mahasiswa Airlangga cabang Jember, untuk membantu kegiatan di dinas dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular yaitu penyakit mulut dan kuku,” ujar Elok Kristanti, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Fiteriner pada Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Jember, Rabu (13/07) sore.

Nantinya para mahasiswa tersebut, akan ditempatkan di 8 Puskeswan untuk pendampingan dalam melakukan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit PMK itu sendiri.

“Yang pertama adalah pendataan ternak yang akan divaksin PMK, kemudian juga dilakukan vaksinasi PMK dan juga pelaporan data untuk dilakukan pengobatan pada ternak yang terjangkit sakit PMK,” bebernya.

Di Kabupaten Jember hingga saat ini jumlah ternak yang sudah terjangkit virus PMK sudah lebih dari 11.000 ternak di 31 kecamatan.

Dengan naiknya kasus PMK di Jember, Pemkab Jember terus melakukan pencegahan serta sosialisasi langsung terhadap masyarakat.

“Kami terus melakukan kegiatan sosialisasi mengenai PMK ini kepada masyarakat. Kemudian penyemprotan di pasar hewan kemudian juga pengobatan pada ternak,” jelasnya.

Terakhir, wanita yang juga dokter hewan ini menghimbau terhadap masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan ternaknya serta meningkatkan daya tahan tubuh ternaknya, supaya tangguh menghadapi virus PMK.

(Aminudin Azis)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Aminuddin Aziz