Bogor, Aktual.com —Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, memberikan beberapa kemudahan kepada para pedagang yang menempati tempat penampungan sementara di Jalan MA Salmun, Jalan Dewi Sartika, Jalan Nyi Raja Permas, untuk bisa masuk ke Pasar Kebon Kembang.

“Ada tiga kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bogor yakni gratis dua bulan pertama, setelah itu akad kredit yang tadinya DP 30 persen menjadi 10 persen dan lama masa kredit dari lima tahun menjadi tujuh tahun,” kata Direktur Operasional Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) Syuhairi saat ditemui usai menghadiri rapat bersama Wali Kota Bogor membahas mengenai penataan Pasar Kebon Kembang, di Balai Kota, Jumat 31/7).

Ia mengatakan, tiga kemudahan ini telah disetujui oleh salah satu pengembang di Pasar Kebon Kembang yakni PT Javana. PD Pasar Pakuan Jaya juga sedang mengupayakan agar pengembang lainnya yakni PT Propindo untuk ikut membantu memberikan kemudahan.

Dikatakannya, terdapat 610 kios di Blok B1 dan B2 dan Blok C, D di Pasar Kebon Kembang yang dapat menampung ratusan pedagang bekas TPS yang sudah dibongkar pada malam takbiran lalu.

“Kita prioritaskan ada 550 pedagang basah yang menempati bekas TPS, saat ini masih kita data jumlah pastinya, mana yang pedagang lama dengan pedagang baru untuk diberikan kemudahan ini,” kata dia.

Ia mengatakan, pendataan dilakukan selama empat hari, hingga kini sudah ada 38 pedagang yang mendaftar dan sudah masuk ke dalam Pasar Kebon Kembang. Sisanya masih terus didata dan diupayakan untuk bisa masuk pasar.

“Kita data pedagangnya, karena jumlahnya terus bertambah, kita akan prioritaskan pedagang lama yang sudah berjualan 10 tahun,” katanya.

Ia menyebutkan untuk harga kios di Pasar Kebon Kembang telah ditentukan oleh SK Direksi PD Pasar Pakuan Jaya yakni ukuran 1 x 1,5 meter nilainya Rp1.234.000 per meter per tahun.

Menurutnya harga sewa tersebut normal, dan diyakini sanggup membayar karena selama ini pedagang banyak membayar ke oknum yang tidak bertanggung jawab untuk bisa berjualan di TPS.

“Kita yakin pedagang sanggup, toh selama ini mereka mampu bayar puluhan juta untuk menempati TPS, apalagi ini bisa memiliki kios dengan kemudahan yang diberikan,” katanya.

Syuhairi menambahkan, pertemuan dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan tim penataan Pasar Kebon Kembang selain membahas upaya untuk mendorong pedagang masuk pasar, juga dibahas agar seluruh OPD yang terlibat dapat mempertahankan kekondusifan di pasar yang telah mulai terlihat.

“Wali kota minta PD Pasar untuk mempertahankan kawasan Pasar Kebon Kembang kondusif, bagaimana menciptakan kawasan zero PKL, dan menata agar kawasan hijau tetap terjaga,” katanya.

Rapat dengan Direksi PD Pasar Pakuan Jaya ini juga diikuti sejumlah OPD diantaranya DLLAJ, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Kantor Koperasi dan UMKM, pengembangan dari Provindo dan PT Javana. Rapat dipimpin langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di ruang kerjanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid