Dia menjelaskan adanya bantuan bibit cabai itu, karena Kota Cirebon sebagai salah satu kota yang dihitung tingkat inflasinya dan penyumbang inflasi sendiri di antaranya adalah cabai.

“Dan diharapkan hasilnya nanti bisa dikonsumsi oleh masyarakat sekitar, sehingga tidak perlu lagi belanja cabai, terutama saat cabai mahal,” lanjutnya.

Yoyon menambahkan sempitnya lahan di Kota Cirebon, tidak membuat halangan untuk menjadikan kampung peduli inflasi dengan cara memanfaatkan pekarangan, selokan, dan lainnya agar bisa ditanami cabai.

“Kita hanya perlu membutuhkan pekarangan rumah tidak lahan yang lebar, karena memang di Kota Cirebon sendiri tidak ada lahan pertanian, sehingga pekarangan rumah di kampung-kampung bisa dimanfaatkan untuk ditanami cabai,” katanya.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Abdul Majid Ikram, mengatakan bahwa cabai merupakan salah satu penyumbang inflasi terbesar di Jawa Barat. Untuk itu BI Jawa Barat memberikan bantuan berupa 1.000 bibit cabai di Kota Cirebon dan enam kota lainnya yang masuk dalam penghitungan inflasi BPS.

“Ini program dari Bank Indonesia bahwa sumber inflasi di Jawa Barat salah satunya adalah harga cabai yang selalu meningkat,” katanya.

“Diharapkan adanya bantuan ini, nantinya masyarakat Kota Cirebon tidak lagi berbondong-bondong membeli cabai ketika harga meningkat, karena bisa memanfaatkan cabai di halaman rumahnya,” lanjut Majid.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid