Mataram, Aktual.com – Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nusa Tenggara Barat Muhammad Husni mengatakan potensi sumber daya air yang tersebar di pelosok desa bisa menghasilkan energi listrik sebesar 50 megawatt (MW) dengan teknologi pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).

“Dari potensi tersebut baru 20 persen yang sudah dimanfaatkan dan menyebar. Satu unit PLTMH menghasilkan energi relatif kecil, ada yang satu unit hanya ratusan ribu watt,” kata Muhammad Husni, di Mataram, Minggu (2/4).

Ia menyebutkan, sebaran PLTMH yang sudah ada masih terpusat di pelosok desa Pulau Lombok, sedangkan Pulau Sumbawa belum ada.

Melihat potensi yang masih relatif besar dan belum dimanfaatkan tersebut, pihaknya mendorong swasta untuk berinvestasi membangun PLTMH.

Pemprov NTB sangat mendukung masuknya peran swasta di sektor kelistrikan dengan memanfaatkan sumber daya alam dalam rangka mengurangi ketergantungan energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit menggunakan bahan bakar minyak dan batu bara.

“Pemerintah daerah mempermudah perizinan, tidak ada yang susah tinggal komitmen swasta mengembangkan energi baru terbarukan,” ujarnya.

Menurut dia, beberapa investor sudah ada yang melirik potensi sumber daya air untuk dijadikan energi listrik, terutama di Pulau Lombok. Namun tindak lanjutnya yang belum agresif.

Sebagian dari mereka ada yang masih dalam proses studi, mengurus perizinan, bahkan ada yang sudah membangun pembangkit, namun macet di tengah jalan karena terkendala modal.

“Memang membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber daya alam, termasuk PLTMH lumayan modalnya,” ucap Husni.

Meskipun demikian, kata dia, bisnis PLTMH relatif menguntungkan karena pasarnya sudah jelas, terlebih pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan.

Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) juga sudah mengatur tarif penjualan listrik yang dihasilkan dari PLTMH oleh swasta kepada PT PLN.

“Pemerintah tidak ada alokasi anggaran membangun PLTMH, makanya diberikan ruang kepada swasta. Nanti listrik yang dihasilkan bisa dijual ke PLN dengan tarif sesuai aturan,” ujarnya.

Selain potensi sumber daya air, kata dia, NTB juga berpotensi menghasilkan listrik dengan memanfaatkan sumber daya sinar matahari, arus laut, ombak, angin dan panas bumi.

Pemanfaatan potensi sumber daya alam tersebut tidak seluruhnya bisa digarap oleh pemerintah. Oleh sebab itu, pihak swasta bisa masuk berinvestasi untuk kemudian bekerja sama dengan PLN.

“Di Lombok, ada potensi geotermal atau panas bumi yang bisa menghasilkan energi listrik, lokasinya di Sembalun atau sekitar kawasan Gunung Rinjani,” kata Husni.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan