Padang, Aktual.com – Penderita Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, sejak dilanda kabut asap, terus meningkat setiap bulan.

Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman, mengatakan berdasarkan laporan dari delapan Puskesmas yang ada penderita ISPA, terus meningkat setiap bulan di mana pada Juli tercatat 1.103 orang, Agustus 2015 1.311 dan September 2015 meningkat jadi 1.434 orang.

Dari data Puskesmas dari Juli ke Agustus terjadi peningkatan penderita ISPA sebanyak 208 orang, sedangkan Agustus ke September naik lagi sebanyak 123 orang.

“Peningkatan penderita ISPA Solok Selatan tidak terlalu signifikan dan ini masih wajar karena kualitas udara sudah termasuk kategori tidak sehat,” katanya di Padang Aro, Senin (12/10).

Dia mengatakan, jika masih kategori tidak sehat maka pemerintah memang diharuskan membagikan masker kepada masyarakat luas.

Akan tetapi, katanya menambahkan, jika Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sudah memasuki level sangat tidak sehat, maka sekolah harus diliburkan dan jika tidak maka siswanya wajib diberikan masker.

“Saat ini kita tidak memiliki alat untuk mengukur ISPU, sehingga harus meminta pihak provinsi untuk mengujinya,” katanya.

Untuk pemerintah sendiri, katanya, sudah membagikan masker kepada masyarakat semenjak kabut asap mulai menebal di Solok Selatan.

“Kami sudah membagikan 180.000 masker kepada masyarakat hingga saat ini dan sekarang stok tersisa sebanyak 20.000 lembar,” katanya.

Dia mengimbau, dengan kualitas udara saat ini masyarakat yang keluar rumah diharuskan menggunakan masker untuk mencegah penyakit.

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Rusdi Harmen mengatakan, kabut asap di kabupaten itu belum masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) dan masih kategori wajar.

“Dibanding tiga hari lalu saat sekolah diliburkan kondis asap hari ini sudah berkurang walaupun sedikit,” katanya.

Sebelumnya, semua sekolah di Solok Selatan yaitu pada Kamis-Sabtu sudah diliburkan oleh pemerintah setempat dan mulai hari ini mereka sudah kembali belajar seperti biasanya.

Artikel ini ditulis oleh: