Jakarta, Aktual.co —Pengamat politik Jakarta Amir Hamzah menilai dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memimpin Jakarta telah gagal. 
Ada dua hal yang menurutnya merupakan bentuk kegagalan atau ‘rapot merah’ bagi Jokowi – Ahok.
Pertama masih terkendalanya gagasan dari pasangan Jokowi-Ahok oleh regulasi dalam realisasinya.
Dia mencontohkan seperti realisasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Kedua program itu menurutnya berbenturan dengan program lain yang sudah mempunyai payung hukum.
“Dalam perundang-undangan itu tidak ada KJP. Untuk bidang kesehatan juga sudah ada  BPJS,” ujarnya saat dihubungi Aktual.co, Kamis (16/10).
Menurutnya, tiap gagasan yang akan dijalankan harusnya punya regulasi sebagai payung hukum. “Jangan sampai tidak ada payung hukum dan berbenturan dengan program lain,” ucapnya. 
Sedangkan bentuk kegagalan yang kedua, menurutnya ada di hasilpembangunan di DKI yang sulit terukur karena penyusunan APBD 2013 dan 2014 terlambat. Realisasinya pun masih jauh dari target.
Mengenai adanya penilaian bahwa sudah ada kemajuan dalam pembangunan di Jakarta, seperti pembangunan Waduk Pluit, menurutnya itu belum terbukti. “Berhasil atau tidaknya akan kita lihat pada bulan desember sampai Januari saat musim hujan datang,” paparnya.
Sedangkan mengenai proyek optimalisasi kali dan sungai di Jakarta yang saat ini sedang berjalan dan dianggap sebagai program Jokowi-Ahok, Amir membantah.
Kata dia, optimalisasi kali dan sungai di Jakarta merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum, dan bukan milik Jokowi- Ahok.
“Optimalisasi kali itu adalah program punya kementerian PU, dan dananya pakai APBN, tapi orang taunya itu Jokowi-Ahok. Itu tidak memakai APBD, artinya 2 tahun ini rapot merah,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh: