Dia mengatakan selain tidak suka dengan kerukunan antarkelompok, operasi intelijen asing ini juga menggunakan sentimen ras yang masif.
“Cek di medsos, video-video tentang tenaga kerja asing lama, tiba-tiba muncul lagi dan disebarkan oleh akun anonim,” katanya.
Ridlwan meyakini aparat kontra intelijen Indonesia sudah melakukan antisipasi menghadapi serangan itu. Namun upaya aparat perlu mendapat dukungan masyarakat luas.
“Sebelum menyebarkan informasi, cek ulang sumbernya dan berhati hati jika menyangkut SARA. Saya yakin operasi intelijen asing ini akan gagal, dan Indonesia dapat mengikuti pemilu dengan baik, aman dan damai,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid