Jakarta, Aktual.co — Pengamat Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan Presiden Joko Widodo tidak memiliki ‘real power’ yang membuat otoritas kepemimpinannya melemah.
“Kekuatannya (Jokowi) ada tapi di dunia maya, makanya Jokowi tidak melihat dalam kekuatan real,” ujar Arbi di Dewan Harian Nasional, Jakarta, Kamis (29/1)
Arbi menilai jika Jokowi tidak memiliki ‘power’ yang ‘real’ maka otoritasnya sebagai presiden menjadi lemah. Kewenangannya menjadi presiden seperti hak prerogatif bisa ‘digoyang’ oleh DPR.
“Kalau sudah begitu lembaga presiden terancam, kalo mau lanjut, dia harus bangun ‘power’, kalo ngelantik polisi itu persoalan kecil, dia memerlukan ‘power’ untuk jaga institusi,” jelasnya
Menurutnya institusi dan otoritas presiden sudah terancam oleh partai pendukung, lembaga, DPR dan Polisi.
“Hanya satu yang bisa dipakai yaitu tentara,” katanya
Arbi menambahkan kerjasama dengan angkatan laut sudah dibuka, swasembada juga sudah diterjunkan ke angkatan darat. Arbi menghimbau Presiden meningkatkan kerjasama terhadap tentara untuk menyelamatkan presiden dari politisi yang kacau.
Artikel ini ditulis oleh: