Warga berjualan di kawasan Rumah Susun (Rusun) Pinus Elok, Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (23/1). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun 20.188 unit rumah susun sewa sederhana (rusunawa) di sejumlah lokasi guna menampung warga yang direlokasi karena program pencegahan bencana banjir. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Beberapa rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta saat ini perlu direvitalisasi karena usia bangunan sudah terlalu tua dan kondisinya tidak terawat sehingga bisa menyebabkan usia bangunan menjadi lebih pendek.

Pengajar teknik planologi Universitas Trisakti Endrawati Fatimah mengatakan penyebab bangunan harus direvitalisasi karena usia atau karena kurang pemeliharaan yang mengakibatkan usia bangunan tidak tahan lama.

“Begitu juga dengan kualitas material bangunan, perilaku pengguna, maupun kondisi alam menjadi penyumbang terhadap usia dan kualitas Runawa,” kata Endrawati, Jumat (28/10).

Menurut Endrawati, penghuni rusunawa biasanya rasa memiliki kurang sehingga kemauan untuk ikut bertanggung jawab memelihara juga rendah.

Selain itu perlu diperjelas siapa yang bertanggungjawab untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaan secara rutin, kata Endrawati.

“Pengaturannya harus jelas bagaimana dan berapa kewajiban pemerintah sebagai pemilik dan bagaimana dan berapa kewajiban penghuni sebagai penyewa,” ujar dia.

Sementara itu Ahli perumahan dari the Housing Urban Development (HUD) Institute, Zulfi Syaif Koto memberikan dukungan rencana untuk merevitalisasi sejumlah rumah susun sederhana sewa di Jakarta. Pasalnya, banyak Rusunawa di Jakarta sudah tua dan tidak terawat sehingga bisa membahayakan penghuni.

Zulfi mencontohkan kondisi Rusunawa Delima di Cengkareng Jakarta Barat.

Ia mengatakan, usia bangunan Rusunawa Delima mencapai 21 tahun atau sudah terlalu tua dan kondisinya sangat tidak terawat karena besaran sewanya dulu terlalu rendah hanya Rp40.000.

“Dulu mereka menempati Rusun Delima dengan tarif sewa yang sangat murah sehingga membuat bangunan ini menjadi kumuh tidak terawat, apalagi saat ini penghuninya bukan lagi yang dulu,” ujar Zulfi.

Hanya saja Zulfi mengingatkan pekerjaan revitalisasi Rusunawa harus mendapat dukungan semua pihak mulai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakat, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Barat, kecamatan, kelurahan, perusahaan sampai masyarakat sekitar.

Tujuan dari revitalisasi harus dijelaskan kepada penghuni yakni agar kehidupan mereka lebih sejahtera dan kawasan menjadi lebih tertib/ bagus, jelas Zulfi.

Namun, untuk melakukan revitalisasi, Zulfi berpesan untuk melakukan beberapa pendekatan mulai dari pendekatan kawasan sampai kepada pendekatan komunitas agar pelaksanaanya dapat bejalan lancar.

Pelaksanaannya Zulfi berpesan harus transparan dan menguntungkan semua pihak, bangunan diberikan tambahan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) karena bangunan disekitar sudah tinggi-tinggi, dan buat menjadi apartemen mixed use.

Ia juga berharap pengembang swasta yang berada di sekitar ikut terlibat untuk berbagi dalam pelaksanaan revitalisasi, diharapkan mereka memiliki program CSR bagi warga rusunawa.(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Andy Abdul Hamid