Jakarta, Aktual.com – Pengamat penerbangan Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati meminta pemerintah untuk membuat harmonisasi rute yang dinilai bisa menyelamatkan industri penerbangan, terutama maskapai-maskapai kecil, dan agar tidak terjadi praktik kartel.
Arista menjelaskan harmonisasi yang dimaksud, yakni dibuat pengaturan rute, sehingga maskapai memiliki pasar utamanya masing-masing dan tidak saling berebut pasar, sehingga maskapai kecil tersingkir.
“Kalau ‘enggak’ diatur, kayak Kalstar seharusnya dia memang pasarnya di Kalimantan, tapi harus bertarung dengan maskapai-maskapai besar dan akhirnya bangkrut,” katanya, Selasa (22/1).
Lebih lanjut dia mencontohkan maskapai Trans Nusa yang memang konsentrasinya di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), namun rute dibuka secara bebas akhirnya sulit bersaing.
“Itu yang saya namakan jangan dibuka semua, kasih ke maskapai-maskapai kecil. Sekarang dari 15 maskapai niaga berjadwal, sekitar tujuh atau delapan sudah mati suri,” katanya.
Pada akhirnya, Arista menuturkan, penerbangan di Indonesia dikendalikan hanya oleh lima atau enam maskapai, belum lagi maskapai itu termasuk ke dalam grup perusahaan besar yang sangat rentan terjadinya kartel.
Artikel ini ditulis oleh: