Jakarta, aktual.com – Pengamat Politik TRUST Indonesia, Ahmad Fadhli menilai bahwa kehadiran Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto pada acara buka bersama Partai Nasdem memberikan multitafsir.

“Tapi karena ini tahun politik, maka spektrum politisnya yaitu bisa multitafsir mulai dari soal koalisi-koalisian hingga persoalan politis lainnya,” katanya, Jakarta, Minggu (26/3).

Menurutnya, kehadiran Airlangga bisa memberikan berbagai macam calon koalisi, sebab Partai Golkar bisa saja bergabung koalisi dengan Partai Nasdem.

“Yang pasti dalam politik menjajaki berbagai macam calon koalisi itu sangat penting sekali. Apalagi Golkar adalah partai moderat yang posisinya berada di tengah-tengah, sehingga Golkar sangat fleksibel bisa kemana pun berkoalisi,” lanjut Fadhli menekankan.

Selain itu dugaan bahwa Koalisi Indonesia Baru (KIB) akan bubar, menurutnya bahwa Golkar adalah partai yang cukup berpengalaman dalam dunia perpolitikan di Indonesia, jadi pasti tahu mana yang menguntungkan dan yang merugikan.

“Apakah KIB bakal bubar, saya kira Golkar adalah partai moderat yang cukup berpengalaman dalam perpolitikan di Indonesia. Golkar tahu mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan. Siapa yang pantas diusung dan siapa yang pantang ditinggalkan,” ungkap Fadhli.

Ia mencermati Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar cukup kuat. Sehingga kemungkinan Airlangga dimunaslubkan atau reshuffle di akhir kepemimpinan Presiden Jokowi tidak terjadi.

“Jadi, kalau dikatakan buah simalakama sih tidak pas. Faktanya jika Airlangga mau dimunaslubkan siapa kader Golkar yang punya kekuatan untuk menggantikan Airlangga? Selain itu juga soal reshuffle saya kira Presiden Jokowi di akhir kepemimpinannya tidak akan gegabah untuk mengganti Airlangga yang notabene cukup kuat di Golkar,” tambah Fadhli.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain