Double swipe sendiri sebuah transaksi yang melakukan penggesekan kartu kredit atau kartu debet di mesin kasir ritel. Transaksi ini sempat disalahartikan. Apalagi, kata dia, ada komentar salah satu pejabat terkait potensi penyalahgunaan data nasabah pada penggesekan di mesin kasir.
“Hal itu sempat membuat konsumen ritel ketakutan saat transaksi. Kami meminta adanya perbaikan dari pejabat publik memperbaiki komunikasi publik yang sehat. Hati-hati, bisa multitafsir dalam mengeluarkan statement,” tuturnya.
Roy menambahkan, perusahaan ritel yang merupakan anggota Aprindo tidak menyalahgunakan data nasabah. Dipastikan data nasabah aman dan digunakan untuk pihak yang mempunyai otoritas.
“Anggota Aprindo 35 ribu toko dari seluruh ritel yang 95 ribu toko. Yang di bawah Aprindo saya pastikan tidak untuk mengambil data atau menyalahgunakan data konsumen,” klaim dia.
Namun dia tak menjamin soal transaksi di tempat lain. “Kami harapkan ke depan regulator memperbaiki cara komunikasi publik yang sehat bukan mematikan dan bukan men-judge, dilakukan pengawasan yang membina dan mana yang perlu diperbaiki,” pungkas dia.
(Reporter: Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka