Jakarta, Aktual.com – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) masih mengeluhkan rendahnya daya beli masyarakat. Di beberapa gerai di bawah Aprindo masih mengalami perlambatan belanja dari para konsumen.

Pihaknya pun mencoba membantu dengan melakukan transaksi double swipe. Namun sayangnya, model transaksi ini dikeluhkan oleh konsumen karena adanya salah tafsir. Tak pelak beberapa gerai banyak yang batal melakukan transaksi.

“Iya dalam 2-3 hari beberapa transaksi batal dilakukan konsumen di daerah sejak pernyataan yang tak tepat dari salah satu pejabat. Karena ada beberapa ritel yang masih menyesuaikan informasi dan sosialisasi,” jelas Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey di Jakarta, Rabu (13/9).

Dengan adanya masalah tersebut justru membuat konsumen batal bertransaksi. “Itu yang kami sayangkan. Konsumennya batal dan tidak mau transaksi. Artinya terdelusinya suatu transaksi. Padahal saat ini masih pelemahan daya beli,” terang dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka