Jakarta, aktual.com – Niat merupakan pokok penting dalam sebuah kehidupan. Dengan niat, seseorang bisa mendapatkan pahala yang besar, bahkan tanpa sempat melakukan amal tersebut, seperti ia berniat melaksanakan ibadah akan tetapi terdapat udzur yang menyebabkan dirinya tidak dapat melaksanakan amal tersebut dikarenakan sakit atau meninggal. Sebegitu pentingnya niat, terdapat sebuah kisah antara dua saudara yang salah satunya seorang ahli ibadah dan yang lain ahli maksiat.

Dikisahkan, suatu ketika di sebuah rumah terdapat dua saudara yang salah satu di antaranya seorang yang ahli ibadah, ia senantiasa berdzikir dan bermunajat kepada Allah Swt hingga tidak memiliki waktu untuk mendatangi tempat-tempat hiburan. Sedangkan yang lain ahli maksiat, kehidupannya hanya diisi untuk berjudi, mabuk-mabukan, berzina dan berbagai macam kesenangan Dunia yang hanya sesaat itu.

Kemudian, datanglah Iblis kepada ahli ibadah dan berkata, “Wah, Kasihannya kamu, Kamu telah menyia-nyiakan umurmu untuk menahan nafsu, dan membuat dirimu lemah! Cobalah untuk bersenang-senang selagi masih ada waktu,”.

Setelah mendengar bisikan dari Iblis, hatinya pun terbesit untuk sekali-sekali bermaksiat, ia berkata dalam hati, “Barang kali aku bisa turun dan bergabung untuk merasakan kenikmatan bermaksiat bersama saudaraku di lantai bawah, lalu aku masih ada waktu untuk bertaubat,”.

Sedangkan saudaranya yang ahli maksiat baru saja bangun dari mabuknya, dan ia melihat dirinya dalam keadaan yang sangat buruk. Pakaiannya kotor terkena kencingnya dan ia tergeletak di tanah selayaknya orang gila. Lantas ia berkata, “Aku telah menghabiskan umurku dalam bermaksiat sedangkan saudara senantiasa merasakan kelezatan dalam ketaatan bersama Tuhannya,”. Setelah itu ia bertaubat dan berniat untuk melakukan kebaikan.

Lantas, sang ahli maksiat ini berjalan untuk bergabung bersama saudaranya untuk melakukan ibadah di lantai atas rumahnya. Nahas, sang ahli Ibadah terjatuh dari tangga dan menimpa sang ahli maksiat. Keduanya pun pingsan dan tidak lama meninggal.

Sang Ahli Ibadah dibangkitkan dalam keadaan berniat melakukan maksiat, dan Ahli Maksiat dibangkitkan dalam keadaan berniat melakukan taat.
Sepenggal kisah di atas, menggambarkan pentingnya niat dalam menjalankan setiap aktivitas kehidupan. Barangkali setiap perkara yang kita niatkan akan mengantarkan kita kepada Husnu al-Khatimah (Akhir kehidupan yang baik) atau justru Su’u al-Khatimah (Akhir yang buruk).

Sepenggal kisah di atas, menggambarkan pentingnya niat dalam menjalankan setiap aktivitas kehidupan. Barangkali setiap perkara yang kita niatkan akan mengantarkan kita kepada Husnu al-Khatimah (Akhir kehidupan yang baik) atau justru Su’u al-Khatimah (Akhir yang buruk).

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain