Jakarta, Aktual.com — Sektor perdagangan, hotel dan restoran masih mendominasi penyaluran kredit perbankan di Sumatera Utara atau mencapai Rp43,12 triliun hingga posisi Juli 2015.
“Bahkan kredit PHR (perdagangan, hotel dan restoran) itu masih bertumbuh meski kecil atau 4.03 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang masih Rp41,45 triliun,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Difi A Johansyah di Medan, Sabtu (26/9).
Dia mengakui, sektor PHR yang selalu lebih besar menyerap kredit perbankan itu terjadi hampir di setiap tahun.
“Bisnis di sektor itu memang kerap lebih maju dan rata-rata dengan penyerapan kredit lebih besar,” katanya.
Setelah PHR, kredit terbesar adalah sektor industri pengolahan dan pertanian.
Kredit perbankan untuk sektor industri pengolahan hingga periode sama mencapai Rp36,29 triliun dan pertanian sebesar Rp31,34 triliun.
Selain masih mendominasi, kredit di tiga sektor itu juga masih bertumbuh meski melambat dibandingkan periode sama tahun lalu.
Secara menyeluruh kredit perbankan Sumut masih tumbuh meski dengan melambat atau 7,08 persen dibandingkan periode sama tahun 2014 atau menjadi Rp170,40 triliun akibat krisis global.
Penurunan kredit sudah diprediksi sejak awal melihat masih berlangsungnya krisis global yang membuat kinerja perusahaan terganggu,” katanya.
Pada Juli 2014, penyaluran kredit perbankan sebesar Rp159,13 triliun.
Akibat kinerja perusahaan terganggu, pengusaha sebagian besar menunda pertambahan dan penanaman investasi baru.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan