Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mendesak pemerintah untuk segera mengambil sikap terkait penyerangan Masjidil Aqsa oleh tentara Israel pada Minggu (13/9).

“Kementerian Luar Negeri perlu mengeluarkan pernyataan resmi terkait sikap Indonesia dalam penyerangan itu serta menggalang negara-negara lain untuk mendesak Israel,” kata Haedar Nashir dihubungi di Jakarta, Rabu (23/9).

Haedar mengatakan, Kementerian Luar Negeri sebagai kementerian yang berkaitan dengan politik luar negeri harus tangkas dan sigap terhadap isu-isu internasional yang berkaitan dengan gangguan stabilitas dan konflik.

Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah pernah menyatakan sikap dan posisi Indonesia untuk membela Palestina. Kementerian Luar Negeri harus mendukung dan mewujudkan pernyataan Presiden tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah harus tegas dalam menyatakan sikap terkait Palestina, apalagi dengan prinsip politik internasional bebas aktif yang dianut Indonesia.

“Permasalahan terkait konflik Palestina-Israel adalah banyak pihak-pihak yang tidak konsisten dalam melindungi Palestina karena adanya tarik menarik kepentingan global,” tuturnya.

Haedar mengatakan di kalangan internasional juga terjadi dualisme sikap dalam memandang hak asasi manusia (HAM). Bila ada pihak yang melakukan penyerangan terhadap tempat ibadah ataupun warga sipil, maka mudah dituding melanggar HAM.

“Namun, bila Israel menyerang Palestina, dan kini Masjidil Aqsa yang merupakan tepat suci, mengapa HAM seolah-olah tidak berlaku,” ucap dia.

Puluhan warga Palestina terluka ketika tentara Israel memaksa masuk ke kompleks masjid Al Aqsa pada Minggu (13/9). Tentara menggunakan gas air mata serta peluru karet untuk membubarkan jemaah Muslim yang ada di sana.

Artikel ini ditulis oleh: