penyuluhan literasi digital kepada siswa sekolah menengah atas (SMA)
penyuluhan literasi digital kepada siswa sekolah menengah atas (SMA)

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah mengambil inisiatif yang sangat positif untuk memerangi penyebaran informasi palsu (hoaks) menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dalam upaya ini, pihak berwenang telah memberikan penyuluhan literasi digital kepada siswa sekolah menengah atas (SMA) sebagai pemilih pemula di daerah tersebut.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Sulawesi Tengah, Chwarizmy Cindy, mengungkapkan pentingnya meningkatkan literasi digital di kalangan pemuda.

Saat berbicara dalam Lokakarya Literasi Digital di Aula SMKN 3 Palu pada hari Selasa, Cindy mengatakan, “Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam Pemilu 2024 adalah potensi maraknya berita bohong (hoaks), sehingga literasi digital diberikan untuk meningkatkan kemampuan individu agar lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi.”

Tema utama lokakarya ini adalah ‘cerdas bermedia sosial dalam menghadapi Pilkada Serentak tahun 2024’. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada siswa agar mereka dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan cerdas dalam menerima serta menilai informasi yang mereka temui di dunia maya.

Menurut Chwarizmy Cindy, literasi digital mencakup pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan penggunaan media digital, alat komunikasi, dan jaringan internet.

Data menunjukkan bahwa Indonesia memiliki jumlah pengguna smartphone terkoneksi internet yang mencapai 370.1 juta, pengguna internet sebanyak 204.7 juta, dan pengguna media sosial sekitar 191.4 juta.

Sementara itu, persentase kepemilikan perangkat digital di antara pengguna internet berusia 16 sampai 64 tahun adalah sebagai berikut: smartphone 96.1 persen, smartphone basic 13.2 persen, laptop dan komputer pribadi 68.7 persen, tablet 18.0 persen, dan console game 15.1 persen.

Chwarizmy Cindy juga menyoroti beberapa penyalahgunaan media sosial yang sering terjadi, seperti perjudian, penggunaan kata-kata kasar, penyebaran foto korban kecelakaan, pencemaran nama baik, merundung atau mengintimidasi, pengunggahan video yang tidak senonoh, dan penyebaran informasi bohong.

Dalam rangka menjelang Pemilu serentak tahun 2024, Chwarizmy Cindy mendorong seluruh siswa untuk meningkatkan literasi digital mereka.

Ini akan membantu mereka dalam membaca, merangkai kalimat, dan menulis informasi dengan lebih baik, serta meningkatkan pemahaman mereka tentang bahasa dan meningkatkan daya fokus individu sehingga tidak mudah terpedaya oleh informasi hoaks.

Kepala SMKN 3 Palu, Hamka, turut mengapresiasi inisiatif ini dan berharap agar literasi digital terus disosialisasikan kepada seluruh siswa sebagai pemilih pemula maupun masyarakat.

“Saya sangat berterima kasih kepada Diskominfo Santik atas terselenggaranya kegiatan ini yang diikuti siswa kelas XII sebagai pemilih pemula yang dapat meningkatkan partisipasi mereka dalam pemilu nantinya,” katanya hamka di Sulawesi Tengah (5/9).

Dengan adanya upaya seperti ini, Sulawesi Tengah menunjukkan komitmen tinggi dalam memastikan bahwa pemilih pemula memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengambil keputusan yang cerdas dalam proses demokrasi.

Upaya ini juga menjadi contoh bagus untuk daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam menghadapi peredaran informasi palsu yang merugikan.

Artikel ini ditulis oleh:

Ilyus Alfarizi