Kawal proses pemilihan Dirut Pertamina agar terlepas dari bayang-bayang mafia migas. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) menyatakan penolakannya jika nama Elia Massa Manik ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

Ketua Umum eSPeKaPe, Binsar Effendi Hutabarat menuturkan dengan terpilihnya Elia, sebagai pertanda bahwa Presiden Joko Widodo mengingkari janjinya yang mana akan patuh pada konstitusi negara dan tunduk pada kehendak rakyat.

“Para pembantunya presiden merekomendasikan ‘kucing dalam karung’ tanpa publik tahu siapa Elia Manik itu yang sesungguhnya” kata Binsar Effendi secara tertulis, Rabu (15/3)

Kemudian dalam pandangan eSPeKaPe, lanjut Effendi, Elia bukan orang professional dibidang migas. Serta Elia juga miskin akan pengalaman sejarah, keadaan dan karakter BUMN Pertamina.

“Seharusnya Preseden buruk Dwi Soetjipto menjadi pelajaran, bukankah Dwi ditarik dari Dirut PT Semen Indonesia Tbk dan ditunjuk jadi Dirut Pertamina yang berujung pada instabilitas perusahaan? Itu sebagai bukti kegagalan. Kok sekarang mau diulang lagi dengan Elia Massa Manik,” tandas dia.

Namun memang santer beredar, terdapat enam nama yang dibicarakan oleh publik, nama-nama tersebut terdiri dari beberapa kubu yang sesui dengan figur dibalik kemunculannya untuk merebut kursi Pertamina Satu.

Berikut nama-nama yang dimaksud; Pertama yakni Yenni Andayani, Arief Budiman dan Ahmad Bambang. Mereka diyakini sebagai orang yang dijagokan oleh Menteri Rini Soemarno.

Kemudian nama Elia Massa Manik merupakan ‘pegangan’ Luhut Binsar Panjaitan yang diketahui sedang menjabat sebagai Menko bidang Maritim.

Selain itu ada nama Rahmat Dardadi yang konon disebut sebagai bagian dari kekuatan Dwi Soetjipto dan Hendropriyono. Sedangkan nama Syamsu Alam disebu-sebut sebagi orangnya Arcandra Tahar.
Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid