Jakarta, Aktual.com — Revisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) mendapat respons positif dari kalangan ekonom dan perbankan. Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, menilai revisi tersebut akan memperkokoh fondasi stabilitas sistem keuangan nasional melalui koordinasi yang lebih kuat antar lembaga dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
“Dengan revisi ini, Bank Indonesia tidak hanya menjaga stabilitas harga dan nilai tukar, tetapi juga diharapkan lebih aktif mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Josua dalam Media Briefing PIER Economic Outlook 2026 di Senayan Park, Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Menurutnya, mandat baru Bank Indonesia akan membuat arah kebijakan moneter lebih terfokus, terutama bagi sektor-sektor padat karya yang rentan terhadap tekanan global. Ia menilai penguatan kebijakan makroprudensial dapat membantu meredam potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah daerah.
Josua juga menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dalam KSSK.
“Justru kita perlu mengapresiasi bahwa koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia tetap terjalin. Hal itu tercermin jelas dalam revisi UU P2SK yang baru,” katanya.
Di sektor perbankan, Josua menilai revisi tersebut membuka peluang ekspansi yang lebih luas. Penguatan kapasitas permodalan serta pelibatan bank dalam aktivitas pasar modal memberi ruang bagi perbankan nasional untuk meningkatkan leverage dan daya saing.
Revisi UU P2SK juga memungkinkan bank umum terlibat langsung dalam aktivitas pasar modal, yang selama ini lebih banyak dilakukan bank investasi. Kebijakan ini diyakini dapat memperluas kanal pembiayaan dan mengurangi ketergantungan pada sumber dana tradisional.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga menilai perubahan mandat Bank Indonesia sebagai langkah strategis untuk memperkuat stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Dulu BI hanya menjaga nilai tukar dan stabilitas harga. Sekarang, bila revisi ini final, BI dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini langkah yang sangat positif,” ujar Purbaya dalam Financial Forum 2025.
(Nur Aida Nasution)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka Permadhi

















