1. Fase Plan

Di tahap ini perusahaan akan melakukan sebuah penyusunan rencana kerja yang akan diberlakukan pada para karyawannya. Rencana kerja ini dilakukan dengan disesuaikan pada standar kerja perusahaan dan target perusahaan. Selain itu di dalam rencana kerja yang ditetapkan oleh perusahaan ini haruslah terdapat penerapan nilai SMART di dalamnya.

Umumnya perusahaan menggunakan sistem kebijakan top-down sehingga target perencanaan haruslah dibuat oleh pihak direktur atau CEO perusahaan. Setelah perencanaan ini selesai maka barulah perencanaan tersebut diturunkan pada para karyawan sampai ke bagian karyawan dengan level terendah.

2. Fase Do

Fase ini bisa berjalan setelah perencanaan kerja berjalan. Setelah rencana kerja selesai disusun barulah kemudian rencana tersebut dilaksanakan. Sudah seharusnya pelaksanaan yang terjadi di perusahaan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Namun dalam melaksanakan rencana kerja ini tentunya diperlukan suatu pengawasan. Pengawasan ini dilakukan oleh pihak atasan kepada para karyawan.

Pengawasan ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan agar pelaksanaan kerja oleh para karyawan bisa berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu melalui pengawasan inilah maka perusahaan dapat memastikan bahwa manajemen kinerja yang dijalankan oleh perusahaan bisa berjalan secara optimal.

3. Fase Check

Setelah penyusunan rencana kerja dan dilanjutkan dengan pelaksanaan rencana kerja maka tahap selanjutnya adalah cek kinerja karyawan. Prose cek kinerja karyawan atau evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui pencapaian kinerja karyawan. Pada fase ini perusahaan bisa melakukan perbandingan antara hasil kinerja karyawan dengan perencanaan yang semula telah dibuat.

Dalam hal ini biasanya perusahaan melibatkan peran dari beberapa divisi seperti misalnya divisi HRD dan juga top management. Dengan adanya evaluasi inilah maka perusahaan bisa melihat secara lebih jelas apakah perencanaan kerja bisa diterapkan secara efektif oleh para karyawan ataukah tidak.

4. Fase action

Jika perusahaan telah mengantongi hasil evaluasi atau penilaian terhadap kinerja para karyawan maka perusahaan bisa beralih ke tahap selanjutnya. dalam tahap ini perusahaan haruslah mengambil langkah yang tepat sesuai dengan hasil evaluasi. Misalnya perusahaan bersedia memberikan reward bagi para karyawan yang memang berhasil mencapai target.

Namun bagi karyawan yang belum bisa mencapai target maka perusahaan bisa lebih memotivasi karyawan. Atau mungkin perusahaan juga bisa melakukan pengembangan karyawan misalnya melalui pelatihan dan sejenisnya.

5. Peranan Performance Management System

Performance management system tentu haruslah dilakukan secara terus-menerus atau dilakukan secara berkelanjutan. Tentunya hal ini dilakukan dengan harapan agar perusahaan nantinya bisa melakukan evaluasi kepada para karyawan. Jadi dalam hal ini perusahaan akan melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan sehingga perusahaan bisa turut mendorong para karyawannya untuk terus melakukan proses pengembangan diri.

Ke depannya hal ini bisa menjadi salah satu faktor pertimbangan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan terutama yang berkaitan dengan para karyawan. Tentunya peranan ini sama pentingnya dengan memilih sistem payroll yang efektif dalam sebuah perusahaan.

Misalnya dengan mengalihkan sistem payroll melalui penggunaan Talenta by Mekari. Sebagai salah satu produk yang mendukung payroll perusahaan sepenuhnya, produk ini membantu perhitungan payroll otomatis.

Selain itu juga dapat membantu cetak slip gaji otomatis dan membantu pembayaran gaji otomatis tepat waktu. Tentu saja seluruh kelebihan tersebut berkat fitur-fitur yang diberikan oleh Talenta by Mekari. Misalnya fitur kemudahan bank transfer, slip gaji digital, perhitungan payroll otomatis, dan lain sebagainya.

Kelebihan Talenta by Mekari:

Artikel ini ditulis oleh:

Advertorial