Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (13/12) pagi ini menguat sebesar 64 poin menjadi Rp14.537 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.601 per dolar AS.

Analis CSA Research Institute, Reza Priyambada di Jakarta, mengatakan bahwa mata uang rupiah mampu bertahan di area penguatan terhadap dolar AS menyusul berkurangnya kekhawatiran akan perang dagang.

“Pasar merespon positif pemangkasan tarif impor oleh Tiongkok atas kendaraan dari AS,” katanya.

Kendati demikian, menurut dia, penurunan dolar AS itu relatif terbatas menyusul munculnya reaksi negatif atas sikap Presiden AS Donald Trump yang akan menuntut Tiongkok atas tuduhan peretasan dan kegiatan spionase ekonomi AS Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar uang juga sedang mengantisipasi pertemuan the Fed pada pekan depan mengenai kebijakan suku bunganya pada tahun mendatang.

Dari dalam negeri, Reza Priyambada menilai sentimen mengenai makroekonomi Indonesia relatif kondusif dan stabil sehingga membuat laju rupiah bergerak menguat.